SELAMAT DATANG di BLOG MIKPa (Media Informasi dan Komunikasi Paroki) Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Baturaja

Kamis, 21 Mei 2020

MIKPa Edisi: No.037/Th.I/15-21 Okt 2005

KENAPA OKTOBER DISEBUT SEBAGAI BULAN ROSARIO

Habis

Alan yang diberkati, menurut Kartagena, menyebutkan beberapa peristiwa lainnya dimana Tuhan kita dan Bunda kita menampakkan diri kepada St. Dominik untuk meyakinkan dan memberikan semangat kepadanya untuk terus mengajarkan doa Rosario untuk menghapuskan dosa dan mentobatkan pendosa dan orang-orang yang menyeleweng. Dalam pasal yang lain Kartagena mengatakan, “Alan yang diberkati berkata bahwa Bunda kita menampakkan diri kepadanya, setelah ia menampakkan diri kepada St. Dominic, Putranya yang Kudus menampakkan diri kepadanya dan berkata, ‘Dominik, Saya senang melihat kamu tidak hanya bergantung pada kebijaksanaanmu sendiri yaitu, daripada mencari doa manusia yang kosong, kamu bekerja dengan sangat rendah hati bagi keselamatan jiwa-jiwa. “Banyak imam mencoba untuk mengajar dengan keras melawan dosa yang terburuk, namun mereka tidak sadar bahwa mula-mula, sebelum seseorang yang sakit diberi obat yang pahit, ia perlu dipersiapkan dengan menempatkan pikirannya pada bingkai yang benar supaya ia bisa benar-benar memperoleh manfaat dari obat tersebut. “Maka dari itu, sebelum melakukan apapun, seorang imam harus membangkitkan semangat berdoa dalam hati manusia dan terutama cinta kepada doa Surgawi. Hanya jika mereka sudah mulai mengucapkan itu dan bertekun didalamnya, Tuhan yang maha pengampun akan sulit untuk menolak memberikan rahmatnya. Maka dari itu aku ingin kamu mengajarkan doa Rosario-ku.”

Semua hal, bahkan yang paling suci sekalipun, bisa berubah, terutama jika mereka tergantung pada kehendak bebas manusia. Sehingga tidak heran bahwa, pada saat itu, semangat doa Rosario Suci hanya bertahan 1 abad setelah pertama kali diajarkan oleh St. Dominic. Setelah itu, Rosario seolah-olah terkubur dan terlupakan. Tidak diragukan juga, rencana kotor dan kebencian setan, juga membuat orang-orang mengabaikan doa Rosario, sehingga menghalangi penyaluran rahmat Tuhan yang telah dibawa oleh Rosario keatas bumi. Sehingga, pada tahun 1349 Tuhan menghukum seluruh Eropa dengan wabah yang terparah yang pernah diketahui. Mulai dari timur, menyebar ke seluruh Italia, Jerman, Perancis, Polandia dan Hungaria, membawa kehancuran dimanapun wabah itu lewat, sehingga dari seratus orang jarang ada yang selamat untuk bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Kota-kota besar, desa-desa dan biara-biara hampir benar-benar kosong selama masa tiga tahun penyebaran epidemic wabah tersebut.

Penghukuman dari Tuhan ini langsung diikuti oleh dua hukuman lainnya, penyelewengan (heresy) oleh Flagellant dan perpecahan (skisma) tragis di tahun 1376. Setelah itu, setelah pencobaan-pencobaan ini selesai, syukur kepada Allah yang maha pengampun, Bunda kita berbicara kepada Alan yang diberkata untuk menghidupkan kembali Rosario Suci. Alan yang diberkati adalah satu dari Bapa-bapa Dominican yang tinggal di biara Dinan di Inggris. Ia adalah seorang theolog yang hebat dan pengkhotbah yang terkenal. Bunda kita memilih dia karena, selain doa Rosario dimulai di daerah tersebut, ia juga adalah seorang Dominican yang berasal dari daerah yang sama, sehingga ia memiliki kharisma untuk membangun kembali kebiasaan ini.
         Alan yang diberkati memulai pekerjaan besarnya di tahun 1460, setelah menerima peringatan khusus dari Tuhan kita. Beginilah caranya ia menerima pesan penting tersebut, sebagaimana diceritakannya sendiri: Satu hari ketika ia sedang mengadakan Misa, Tuhan kita, yang ingin menggerakkannya untuk mengajarkan Rosario Suci, berbicara padanya dalam Roti Kudus. “Mengapa engkau menyalibkan Aku lagi secepat ini?” kata Yesus kepadanya. “Apa maksudmu, Tuhan?” tanya Alan, ketakutan. “Engkau telah menyalibkan aku sekali dengan dosa-dosamu,” jawab Yesus, “dan aku lebih suka disalibkan lagi daripada melihat BapaKu dilukai oleh dosa-dosa yang biasanya engkau lakukan. Engkau menyalibkan aku lagi sekarang karena kamu sebenarnya telah diajarkan dan telah mengerti bahwa kamu harus mengajarkan doa Rosario IbuKu, dan kamu tidak melakukannya. Jika saja engkau melakukannya, engkau bisa menuntun banyak jiwa ke jalan yang benar dan memimpin mereka menjauhi dosa. Tapi kamu tidak melakukannya, sehingga kamu sendiri juga bersalah terhadap dosa-dosa yang mereka perbuat.”
          Teguran keras ini membuat Alan yang diberkati sungguh-sungguh bertekad untuk mengajarkan doa Rosario dengan tanpa henti. Bunda kita juga berbicara padanya pada suatu ketika untuk memberikan semangat padanya untuk mengajarkan doa Rosario terus dan terus, “Engkau dulu adalah pendosa yang parah di masa mudamu, tapi aku memperoleh buah pertobatanmu dari Anakku. Jika mungkin, aku rela menjalani semua sengsara untuk menyelamatkanmu, karena para pendosa yang bertobat adalah kemenangan bagiku. Dan aku juga akan melakukannya supaya kamu bisa menyebarkan doa Rosarioku kemana-mana.” St. Dominic juga menampakkan diri kepada Alan yang diberkati dan bercerita padanya tentang hasil dari pengajarannya: ia telah mengajarkan doa Rosario tanpa henti, khotbah-khotbahnya telah mendatangkan banyak buah yang baik dan banyak orang telah bertobat selama ia mengajar. Ia berkata kepada Alan, “Lihatlah buah yang demikian indah yang telah aku dapatkan melalui pengajaran doa Rosario. Kamu dan yang lainnya yang mencintai Bunda kita harus melakukan yang sama sehingga, dengan melakukan doa Rosario yang kudus, engkau bisa menarik semua orang kepada ilmu pengetahuan tentang kebajikan yang sejati.” Secara garis besar, inilah cerita tentang bagaimana St. Dominic memulai doa Rosario kudus dan bagaimana Alan de la Roche yang diberkati mengembalikan ajaran ini.

Dari sejak jaman St. Dominic memulai devosi kepada Rosario kudus, sampai kepada waktu ketika Alan de la Roche yang diberkati memulainya lagi di tahun 1460, doa Rosario disebut dengan Doa kepada Yesus dan Maria. Ini karena doa ini mendoakan Salam Maria dengan jumlah yang sama seperti mazmur-mazmur dalam Kitab Mazmur Raja Daud. Dan karena orang-orang sederhana yang kurang berpendidikan tidak bisa mengucapkan Mazmur Raja Daud, doa Rosario dianggap memiliki manfaat yang sama bagi mereka sama seperti Mazmur Raja Daud bagi orang-orang yang lain.

Sejak Alan de la Roche memulai kembali devosi ini, suara dari orang-orang, yaitu suara dari Tuhan sendiri, memberinya nama doa Rosario, yang berarti “mahkota mawar.” Yang bermakna bahwa setiap kali orang mengucapkan doa Rosario dengan bersungguh-sungguh, mereka mengenakan ke kepala Yesus dan Maria 153 mawar putih dan 16 mawar merah. Sebagai bunga surgawi, bunga-bunga ini tidak akan pernah kehilangan atau berkurang keindahannya. Bunda kita telah menyetujui dan mengakui nama Rosary ini; ia telah menampakkan diri kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mengucapkan doa Salam Maria mereka memberikan pada Bunda Maria sebuah mawar yang indah, dan setiap doa Rosario yang dilakukan dengan penuh memberikan kepadanya sebuah mahkota mawar. Jadi sebuah Rosario yang komplet adalah sebuah mahkota mawar yang besar dan setiap chaplet yang terdiri dari sepuluh doa adalah seperti sebuah booklet bunga mawar atau sebuah mahkota kecil mawar surgawi yang kita letakkan di kepala Yesus dan Maria. Bunga Mawar sendiri adalah ratu dari bunga, dan juga Rosario adalah mawar persembahan kita yang paling berarti dan bermakna.


Baca versi lengkapnya (document Word)………>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar