SELAMAT DATANG di BLOG MIKPa (Media Informasi dan Komunikasi Paroki) Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Baturaja

Kamis, 21 Mei 2020

MIKPa Edisi: No.018/Th.I/4-10 Juni 2005

KAPAN TAHUN EKARISTI ITU ?

Oktober 2004 ~ Oktober 2005

Pada Hari Raya Corpus Christi, Pesta Tubuh dan Darah Kristus – Minggu, 13 Juni 2004 – Bapa Suci Yohanes Paulus II mengumumkan bahwa mulai Oktober 2004 sampai dengan Oktober 2005, secara khusus dipersembahkan sebagai TAHUN EKARISTI. Tahun Ekaristi diawali dengan Kongres Ekaristi Internasional pada tanggal 10-17 Oktober 2004 di Guadalajara – Meksiko, dengan tema “Ekaristi Adalah Terang dan Kehidupan bagi Milenium Baru” dan akan ditutup dengan Sinode Para Uskup pada tanggal 2-29 Oktober 2005 di Vatikan yang secara khusus akan membahas tentang “Ekaristi, Sumber dan Puncak dari Hidup dan Perutusan Gereja”.

MENGAPA PAUS MENETAPKAN TAHUN EKARISTI?

Dalam memasuki milenium baru, seluruh Karya Gereja hendaknya kembali dimulai dan berawal segar dari Kristus. Tahun Ekaristi, hendak mengundang segenap umat beriman untuk meletakkan dan menyatukan seluruh karya pastoral gereja dalam semangat Surat Apostolik Bapa Suci “Novo Millenio Ineuente” agar segala sesuatu hendaknya dimulai dan bertolak segar dari Kristus. Ekaristi adalah pusat hidup Gereja. Di dalamnya Kristus telah mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa untuk kita, agar kita pun ikut ambil bagian dalam pengorbanan diri-Nya, dan Dia telah memberikan diri-Nya bagi kita sebagai roti hidup sepanjang ziarah kita di dunia ini menuju kepada Bapa.

Dengan permenungan yang lebih besar tentang kehadiran Sabda Yang Menjelma, yang sungguh hadir secara nyata dalam rupa Sakramen Mahakudus, umat beriman dapat mematangkan dirinya dan mendewasakan hidup rohaninya lewat cara berdoa yang baik, agar mereka dapat menghayati dasar hidup Kristiani yang mendalam, suatu syarat yang sangat diperlukan bagi suatu perkembangan yang efektif dari Evangelisasi baru saat ini.

Tahun Ekaristi ini pula Sri Paus percayakan ke dalam perlindungan Santa Perawan Maria sebagai Bunda Ekaristi; yang pada Tahun Rosario yang lalu telah membantu kita semua merenungkan Kristus bersama tatapan matanya dan hatinya; yang memungkinkan setiap komunitas dalam Tahun Ekaristi ini dapat bertumbuh dalam iman dan kasih terhadap misteri tubuh dan darah Kristus.

MAKNA DAN MARTABAT PERAYAAN EKARISTI

Pedoman Umum Misale Romanum secara khusus menjelaskan bahwa Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri bersama segenap umat Allah. Baik bagi Gereja Universal dan Gereja Partikular, maupun bagi setiap orang beriman, Ekaristi merupakan pusat seluruh kehidupan Kristen. Sebab dalam Perayaan Ekaristi, terletak puncak karya

Allah untuk menguduskan dunia, dan sekaligus puncak karya manusia untuk memuliakan Bapa lewat Kristus, Putera Allah, dalam Roh Kudus. Perayaan Ekaristi adalah kurban Kristus sendiri dan merupakan pula pengenangan misteri penebusan Kristus bagi dunia yang dirayakan segenap umat beriman sepanjang tahun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa misteri penebusan tersebut, dihadirkan untuk kepentingan seluruh umat beriman. Segala perayaan ibadat lainnya, juga pekerjaan dan karya pelayanan sehari-hari dalam kehidupan kristiani, sangat berkaitan erat dengan Perayaan Ekaristi, bersumber pada Ekaristi dan tertuju kepada Ekaristi.

Maka Perayaan Ekaristi mengandung daya penebusan dan nilai luhur bagi seluruh umat. Sebab Kristus dan Gerejalah yang menyelenggarakan Perayaan Ekaristi; di dalamnya imam memenuhi tugas utamanya dan selalu bertindak demi keselamatan umat, maka dianjurkan agar para Imam juga merayakan Kurban Ekaristi setiap hari, bilamana hal itu memungkinkan.

PERAYAAN EKARISTI ADALAH PERAYAAN UMAT

Kehadiran dan partisipasi aktif umat beriman dalam Perayaan Ekaristi amat penting, untuk mengungkapkan dengan lebih jelas bahwa pada hakekatnya Perayaan Ekaristi adalah perayaan umat, walaupun kadang-kadang umat tidak dapat hadir. Oleh karena itu sungguh penting untuk mengatur Perayaan Ekaristi atau Perjamuan Tuhan tersebut sedemikian rupa, sehingga para pelayan Perayaan Ekaristi dan umat beriman lainnya dapat berpartisipasi aktif dalam perayaan itu menurut tugas dan peran masing-masing, serta dapat pula memetik buah-hasil Ekaristi sepenuh-penuhnya bagi kehidupan mereka. Itulah yang dikehendaki Kristus ketika menetapkan Ekaristi Tubuh dan Darah-Nya. Dengan maksud itu pula Ia mempercayakan misteri ini kepada Gereja, mempelai-Nya yang terkasih, sebagai kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, hendaknya Ekaristi dirayakan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan umat setempat. Seluruh Perayaan Ekaristi hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga umat yang hadir dapat berpartisipasi secara sadar, aktif, dan penuh, yakni dengan seluruh jiwa dan raganya, serta dikobarkan dengan semangat iman, harap dan kasih. Itulah yang diharapkan Gereja dan dituntut oleh hakekat Perayaan Ekaristi itu sendiri. Umat Kristiani, mempunyai hak dan kewajiban untuk beribadat secara demikian, berkat pembaptisan mereka. Agar perayaan seperti itu sungguh- sungguh semakin selaras dengan semangat dan ketentuan-ketentuan Liturgi Kudus, dan supaya dampak pastoralnya semakin meningkat, maka Pedoman Umum Misale Romanum dan Tata Perayaan Ekaristi perlu dipahami oleh para petugas liturgi dan seluruh umat, sehingga Perayaan Ekaristi sungguh menjadi perayaan umat dan bermakna bagi umat.

MARIA BUNDA EKARISTI

Salah satu hal menarik dari sekian banyak ajaran dan permenungan tentang Ekaristi yang diisyaratkan oleh Sri Paus Yohanes Paulus II adalah hubungan antara Maria dan Ekaristi. Dasar hubungan antara Santa Perawan Maria dan Ekaristi, dengan sangat indah dan tepat diungkapkan oleh Santo Thomas dari Aquino dalam madah “Ave Verum”. Ave verum corpus natum de Maria Virgine – Salam, tubuh murni yang lahir dari Perawan Maria. Tubuh Kristus berasal dari Maria. Dalam Perayaan Ekaristi, roti diubah menjadi Tubuh Kristus, yang sekaligus mengandung Darah-Nya. Bunda Maria dan Putra-Nya berhubungan erat secara tak terpisahkan (bdk. LG no 55), dan persatuan mereka kekal sifatnya. Maka setiap orang yang menerima Tubuh Kristus dengan pantas, menerima tubuh dan darah yang berasal dari tubuh dan darah Bunda Maria sendiri; Maria adalah Bunda Ekaristi. Maka Santo Agustinus pun menulis, “Jesus took His Flesh and Blood from the flesh and blood of Mary….” Itu berarti Daging dan Darah Yesus, berasal dari daging dan darah Maria. Sehingga Santo Albertus Agung pun berkata, “Mary is all in Jesus….” – “Maria ada seluruhnya dalam Yesus….”

EKARISTI DAPAT DIADAKAN UNTUK PELBAGAI UJUD, KESEMPATAN DAN UNTUK MISA ARWAH

Bagi orang-orang beriman, liturgi sakramen dan pemberkatan dapat menguduskan hampir setiap peristiwa kehidupan, dengan rahmat ilahi yang mengalir dari peristiwa Paskah. Maka Perayaan Ekaristi merupakan sakramen yang termulia dari sakramen-sakramen lainnya. Oleh karena itu, Perayaan Ekaristi dan doa dapat digunakan untuk pelbagai kesempatan dalam kehidupan Kristiani, untuk keperluan umat manusia, gereja universal, dan untuk berbagai kepentingan umat setempat.

Mengingat bahwa Kurban Ekaristi adalah juga Kurban Paskah Kristus, maka dapat pula dipersembahkan oleh Gereja bagi para arwah segenap umat beriman yang telah meninggal dunia. Sebab semua anggota dalam Tubuh Kristus merupakan persekutuan, sehingga dengan demikian yang sudah mati pun menerima pertolongan rohani melalui Misa Arwah, sedangkan yang masih hidup dihibur dengan pengharapan akan hidup kekal.

Baca versi lengkapnya (document Word)………>>>>>