SELAMAT DATANG di BLOG MIKPa (Media Informasi dan Komunikasi Paroki) Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Baturaja

Kamis, 21 Mei 2020

MIKPa Edisi: No.035/Th.I/1-7 Okt 2005

KENAPA OKTOBER DISEBUT SEBAGAI BULAN ROSARIO

TAHUKAH anda bahwa dalam Surat apostolik Rosarium Virginis Mariae (Rosario St Perawan Maria), tanggal 16 Oktober 2002, Paus Yohanes II memaklumkan Tahun Rosario, terhitung dari Oktober 2002 sampai dengan Oktober 2003.

Tahukah anda bahwa dalam surat apostolik Novo Millennio Ineunte, Paus Yohanes II menawarkan suatu refleksi tentang rosario. Berdoa rosario sesungguhnya adalah mengkontemplasikan wajah Yesus bersama Maria. Karena itulah, dalam rangka menyongsong peringatan 120 tahun Ensiklik Paus Leo XIII (Ensiklik Supremi Apostolatus Officio, sebuah dokumen yang berharga, dokumen pertama dari banyak dokumen lain tentang doa rosario), dimaklumatkan tahun 2002-2003 sebagai tahun rosario.

Tahukah anda bersamaan dengan itu, Paus mengajak, agar kita menambahkan lima misteri pada lima belas misteri yang biasa kita renungkan dalam doa rosario. Paus menamakannya sebagai Misteri Cahaya. Pada intinya, misteri ini mengenai hidup dan pewartaan Yesus: ‘Yesus go public’: Yesus yang dibabtis di Sungai Yordan, Yesus yang membuat mukjijat di Kana, Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah, Yesus yang mewartakan kemuliaannya di Gn.Tabor, dan Yesus yang memberikan diri dalam ekaristi.

Tahukah anda bahwa menurut kebiasaan Gereja, kita mendoakan misteri gembira selama masa Adven sampai pembabtisan Yesus. Misteri sedih selama masa prapaskah. Dan, misteri mulia selama masa Paskah. Sementara dalam masa biasa, kita mendoakan misteri gembira pada hari Senin dan Sabtu. Misteri sedih pada hari Selasa dan Jumat. Dan, misteri mulia pada hari Rabu dan Minggu. Hari Kamis yang tersisa hendaknya dipakai untuk mendoakan misteri cahaya.

Tahukah anda mengapa bulan Mei menjadi Bulan Maria? Lalu bagaimana dengan bulan Oktober? Berdasar tradisi Gereja, dua bulan tersebut memang dikhususkan untuk menghormati Maria. Tapi, bulan Mei lebih disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober sebagai bulan rosario. Sebetulnya, tradisi yang memandang bulan Mei sebagai bulan Maria sudah ada sejak abad pertengahan. Pada mulanya, orang-orang kafir di Italia dan Jerman sudah mempunyai kebiasaan untuk menghormati dewa-dewi pada bulan Mei. Ketika mereka menjadi Kristen, bentuk kebiasaan bulan Mei itu tetap dilanjutkan, tapi sasarannya diganti: bukan lagi dewa-dewi, tapi Bunda Maria.

Tahukah anda bahwa penghormatan terhadap Maria juga merupakan hasil perkembangan dalam Gereja, sejak abad XVII hingga abad XIX. Pada tanggal 1 Mei 1965, Paus Paulus VI dengan ensiklik Mense Maio menegaskan kembali tradisi kesalehan ini dengan menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan “kebiasaan yang amat bernilai“. Adapun, kebiasaan bulan Oktober sebagai bulan rosario dinyatakan pertama kalinya oleh Paus Leo XIII pada akhir abad XIX yang menganjurkan umat beriman untuk berdoa rosario setiap hari pada bulan Oktober.

Tahukah anda bahwa doa rosario sendiri dibicarakan panjang lebar oleh Paus Paulus VI dalam surat Marialias Cultus (1974). Doa rosario (dalam bentuk yang lain) juga dikenal dalam Gereja Ortodoks dan Anglikan. Doa rosario mempunyai unsur pokok, yakni:

  1. Doa Salam Maria yang diulang-ulang seperti mantera.
  2. Meditasi tentang misteri-misteri cinta Tuhan.

Tahukah anda bahwa Rosario berasal dari kata ‘rosa: bunga mawar’. Rosario berarti rangkaian bunga mawar.

Tahukah anda bahwa sejak abad pertama, kitab Mazmur sudah menjadi kitab doa paling utama bagi umat Kristen. Ketika itu-dengan bahasa Latin. Mazmur berjumlah 150. Bagi mereka yang tidak bisa berdoa mazmur, bisa diganti dengan doa Bapa Kami sebanyak 150 kali. Untuk memudahkan penghitungan, dibuatlah rangkaian 150 benik. Kemudian, berdoa Bapa Kami hanya 50 kali sekaligus-sehingga rangkaiannya hanya 50 benik.

Tahukah anda bahwa pada abad ke-11, doa Bapa Kami mulai diganti dengan doa Salam Maria, yang pada waktu Itu hanya terdiri dari kata salam malaikat kepada Maria (Luk 1:28), yang disambung dengan salam Elisabet kepada Maria (Luk 1:42).

Tahukah anda sejak abad ke-15, doa Salam Maria 50 kali dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 kali Salam Maria, dan setiap kali didahului doa Bapa Kami.

Tahukah anda bahwa sejak akhir abad ke-15, mulai ditetapkan 15 misteri untuk direnungan, yakni: misteri atau peristiwa gembira, sedih dan mulia.

Tahukah anda bahwa baru pada abad ke-16, mulai dipakai bagain kedua dari doa Salam Maria dan setiap rangkaian ditutup dengan doa Kemuliaan.

Tahukah anda bahwa tahun 1573, telah dibuat pesta rosario suci, dan dirayakan setiap 7 Oktober. Karena pesta rosario suci-nya jatuh pada bulan Oktober, maka dalam tradisi Gereja, bulan Oktober digunakan sebagai bulan rosario.

Tahukah anda, Paus kerap mengingatkan bahwa doa rosario yang sederhana adalah sekolah doa, tempat dan media untuk belajar berdoa. Marilah kita belajar berdoa hic et nunc, dari Maria bin Hana, seorang ibu rumah tangga sederhana dari desa Nazareth. Dari bibir Maria, Yesus kecil belajar nada-nada indah yang mengalun merdu dalam sepak terjang hidupnya. Pada masa kanak-kanak, sebelum tidur, Yesus kerap mendengarkan Maria berdongeng tentang Yahwe dan pahlawan-pahlawan Israel dan Yudea. Sebagai seorang ibu, bagi Maria tidak ada tugas yang lebih berharga daripada membawa anak semata wayangnya kepada kedewasaan yang integral. Ibu rumah tangga yang sederhana dari desa Nazareth ini adalah ratu sejagat tanpa mahkota. Ratu tanpa seuntaipun perhiasan emas-permata. Lencana kehormatannya adalah celemeknya di dapur. Perhiasannya tampak ketika dia sedang asyik mencuci piring, mencuci-menyetrika pakaian sambil tersenyum bahagia. Begitulah, kehidupan Maria hanyalah terdiri dari rentengan pekerjaan sederhana, seperti yang dilakukan ribuan ibu yang lain. Bedanya, setiap kali ia membuka mata di pagi hari, nyala api cinta di dalam hatinya hanya tertuju kepada Tuhan. Betapa indah pelajaran yang diberikan Maria: tak ada sesuatu yang terlalu remeh untuk dilakukan bila demi cinta kepada Tuhan. Bukankah sebagian besar rutinitas harian kita tersusun dari lapis demi lapis hal-hal yang sederhana? Bukankah kejadian istimewa sangat jarang terjadi dan tidak datang kepada setiap orang? Seperti Maria, di sekitar kita banyak orang memberikan diri dalam pelbagai pekerjaan yang sederhana. Mungkin, kepada mereka inilah Allah berkenan. Bagaimana dengan kita?

Baca versi lengkapnya (document Word)………>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar