ASAL dan SEJARAHNYA ALKITAB
Bagian KEEMPAT- HABIS
Sejak terjemahan Douay-Rheims, bahasa Inggris telah berubah secara terus menerus. Karenanya perlu merevisi dan membuat Alkitab tetap ‘up to date’ dari waktu ke waktu. Uskup Challoner dari Inggris mengambil alih dan menerbitkan versi revisi lengkap dari Douay-Rheims tahun 1750, dan setelah itu hanya sedikit revisi yang muncul hingga abad ke 20 sekarang.
Disamping versi Katolik dari Alkitab yang disebutkan di atas, beberapa versi Protestan dari Alkitab dalam bahasa Inggris juga muncul sejak era Reformasi. William Tyndale (1484-1536) merupakan satu dari penterjemah Alkitab Protestan pertama. Terjemahannya cukup berharga karena ia menterjemahkan dari yang mungkin bagi dia dibanding dari versi Vulgate tradisional.
Miles Coverdale menterjemahkan dan mencetak Alkitab Inggris lengkap tahun 1535. Terjemahan Coverdale merupakan edisi Inggris pertama yang memisahkan buku deuterokanonika dari buku protokanonika. Buku deuterokanonika diletakkan di belakang dari Alkitab yang umum.
Antara publikasi Alkitab Coverdale dan Raja James atau versi resmi, banyak terjemahan yang kurang penting beredar. Yang cukup berharga adalah Alkitab Taverner, Alkitab Terbesar, Alkitab Cranmer, Alkitab Jenewa dan Alkitab milik Uskup.
Ketika James I memperoleh tahtanya di Inggris tahun 1603, banyak variasi Alkitab Protestan dalam peredaran. Pada 1604 dilakukan persiapn, untuk mengambil alih revisi dari Alkitab Protestan. Sekelompok pelajar diorganisasi, dan menggunakan Alkitab milik Uskup sebagai dasar untuk terjemahan baru mereka, menghasilkan versi Raja James yang dipublikasikan tahun 1611.
Walau secara literal menguntungkan. Orang-orang Protestan sendiri mengenal cacat yang cukup serius dari terjemahannya. Tahun 1881-1885 revisi dilakukan, dan ini secara populer dikenal sebagai Versi Revisi. Banyak versi modern lain juga dipublikasikan saat ini, yang paling penting, mungkin Versi Revisi Standard yang diterbitkan tahun 1952. Yang lebih baru ialah Versi Inggris baru.
Paus Leo XIII memberikan penekanan modern untuk studi Alkitab ketika ia mengeluarkan ensikliknya yang terkenal, Providentissimus Deus, yang menetapkan standardisasi untuk semua pelajar Alkitab. Sebagai tambahan, ia menetapkan Komisi Alkitab tahun 1902 untuk mempelajari dan memberikan jawaban untuk semua pertanyaan Alkitabiah. Tahun 1890, M.J. Lagrange,O.P., mendirikan ‘Ecole Biblique’ di Yerusalem dan juga penerbit majalah periodik ‘Revue Biblique’. Institut Alkitab didirikan di Roma tahun 1908 oleh Pius X untuk memberikan pelajaran lebih tingkat lanjut bagi pelajar Alkitab.
Tahun 1907 Komisi Alkitab meminta Ordo Benediktin untuk mengambil alih tugas merevisi VUlgate, dan terjemahan ini masih dalam proses. Di bawah pengawasan Yesuit Inggris, Pendeta Cuthbert Lattey, Pelajar Inggris dan Amerika memproduksi edisi Westminster dari Naskah Suci langsung dari bahasa Yunani dan Ibrani. Versi modern lain memasukkan terjemahan Perjanjian Baru dari bahasa aslinya oleh Fr. F. Spencer,O.P. dan diterbitkan tahun 1937. Terjemahan lengkap dari Alkitab dibuat oleh Penginjil ROnald Knox dari Inggris tahun 1950 dan memperoleh popularitas yang cukup besar karena ke’modern’annya dan ‘kejelasan’ dari bahasanya.
Di Amerika Serikat pada 40 tahun terakhir, ada kebangkitan kembali dari agama dan hirarki merasakan kebutuhan yang besar untuk terjemahan modern yang akurat dar iAlkitab. Karenanya dibuat terjemahan baru dari Alkitab oleh pelajar ‘American Scripture’, disponsori oleh ‘Confraternity of Christian Doctrine.”
Tugas pertama dari kelompok ini adalah untuk mempersiapkan edisi modern dari terjemahan Alkitab revisi Challoner dari Douay-Rheims Inggris. Mereka menerbitkan Perjanjian Baru tahun 1941, dan mulai penterjemahan Perjanjian Lama. Betapapun Paus Pius XII menerbitkan ensiklitikal nya ‘Divino Afflante Spiritu, tahun 1943 yang mengisi bersama buku-buku lain, kebutuhan akan terjemahan dari Alkitab langsung dari bahasa asli dari pengarang sucinya. Karena alasan ini, revisi lebih lanjut dari versi Challoner-Douay-Rheims diabaikan.
Confraternity kemudian mulai terjemahan baru dari Perjanjian Lama langsung dari bahasa asli Ibrani dan Perjanjian Baru dari bahasa aslinya. Alkitab Amerika Baru adalah puncak dari usaha mereka.
Sejak diterbitkannya Alkitab Baru Amerika tahun 1970, minat dan partisipasi dalam mempelajari Alkitab meningkat pesat. Kesadaran trend ini digabungkan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari (khususnya dalam perkataan) memberikan dasar untuk revisi dari naskah Perjanjian Baru asli.
Mulai 1978 dan selesai tahun 1986, tiga tujuan utama dari revisi ini (juga dinyatakan dalam pembukaan dari edisi pertama) adalah “untuk memberikan versi yang cocok untuk liturgi, untuk bacaan pribadi dan untuk tujuan studi.”
Perhatian lebih lanjut dari editor adalah produksi dari versi seakurat dan semurni mungkin sesuai naskah Yunani. Pada waktu yang sama, perhatian khusus diberikan untuk meyakinkan bahwa bahasa yang dipilih tidak hanya merefleksikan penggunaan Amerika kontemporer, tetapi menghilangkan diskriminasi (terutama terhadap wanita) jika mungkin.
TAMAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar