ASAL dan SEJARAHNYA ALKITAB
Bagian KETIGA
Terjemahan awal terpenting dari Alkitab adalah Septuagint dan Vulgate. Septuagint, terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama, dimulai sekitar tahun 250 sebelum Masehi, dan selesai sekitar tahun 100 Sebelum Masehi. Terjemahan ini dibuat untuk Yahudi Mesir, sehingga mereka dapat membaca buku suci mereka dalam bahasa Yunani, satu-satunya bahasa yang dimengerti sebagian besar dari mereka pada waktu itu. Septuagint digunakan secara luas di Palestina dan didistribusikan ke seluruh Mediterania untuk orang-orang yang berbahasa Yunani pada waktu Kristus dan pada abad pertama atau lebih dari era Kristen. Rasul Kristus menggunakan terjemahan ini dalam pengajaran mereka.
Pada awal-awal Gereja, Catatan ini dibaca di pelayanan keTuhanan di
Yunani. Penterjemahan dari Yunani ke Latin dibutuhkan oleh banyak umat
Kristen di barat yang tak mengerti bahasa Yunani. Terjamahan ini,
dikumpulkan bersama-sama, menjadi Alkitab Latin pertama. Disiapkan oleh
begitu banyak orang dengan pendidikan yang berbeda, terjemahan sering
tidak sama dan tidak tepat. Pada abad ke 2, banyak terjemahan Latin,
terutama dalam bahasa Latin kuno, atau Itala.
Karena banyaknya bacaan
varian dalam bahasa Itala, karena revisi atau penterjemahan, Paus
Damsus meminta St. Yerome untuk merevisi dan memperbaiki Perjanjian
Baru. St Yerome memulai revisinya dengan keempat Injil dan kemudian
merevisi buku selanjutnya dari Perjanjian Baru, tetapi lebih cepat.
Pekerjaan ini diselesaikan di Roma sekitar tahun 383-384. Setelah
kematian Paus Damasus. St. Yerome pergi ke Tanah Suci. Ia menghabiskan
34 tahun di sana, mengabdikan waktunya untuk merevisi Alkitab,
pekerjaan-pekerjaan analisa, tetapi terutama untuk pekerjaan terbesar
dalam hidupnya, terjemahan dari buku protokanonikal di Perjanjian Lama
dari Ibrani ke Latin. Kerja ini berlangsung sampai melebihi lima belas
tahun dan merupakan tugas yang sangat berat, kerjanya terdiri dari: (a)
buku protokanonikal dari Perjanjian Lama dengan kekecualian kitab
Mazmur, diterjemahkan dari bahasa Ibrani, (b)Buku deuterokanonika Tobit
dan Yuidit dari bahasa Aramaic, (d) bagian deuterokanonika dari Daniel
dari bahasa Yunani dari Theodotion dan Ester dari Septuagint, dan (e)
Perjanjian Baru revisi dalam bahasa Latin Kuno.
Karena St Yerome
menterjemahkan Perjanjian Lama sendirian, ia memperoleh tantangan yang
besar. Ia dituduh mengubah text dari Alkitab, yang umum bagi rakyat di
Italia atau Latin Kuno, Betapapun, dengan berlalunya waktu, keuntungan
besar dari karyanya mulai dikenal. Pada abad ke 9, versi Yerome diterima
secara universal. Dengan penerimaan yang umum, secara perlahan-lahan
digunakan nama “Vulgate,”, yg berarti “tersebar luas” atau Alkitab
rakyat.
Pada 8 April 1546, Gereja, di Konsili Trente, menetapkan Vulgate sebagai terjemahan resmi Gereja. Sampai saat ini Vulgate tetap merupakan versi resmi dari Gereja, dan terjemahan darinya ditemukan di hampir semua bahasa di dunia. Betapapun, itu tidak berarti bahwa Vulgate lebih disukai dibanding Septuagint atau di atas manuskrip aslinya, atau bahwa terjemahan ini betul-betul bebas dari kesalahan. Pada sisi lain, Gereja mengetahui keterbatasan tertentu pada terjemahan ini sejak dari awal, dan memerintahkan revisi. Versi revisinya dipublikasikan tahun 1592 di bawah Paus Klemen VIII.
Terjemahan Yerome mengalami banyak variasi perubahan sepanjang waktu.
Dalam membuat Alkitab lengkap, penyalin akan mengambil beberapa dari
bacaan mereka, karena kesalahan, dari teks Latin Kuno dan beberapa dari
Vulgate, kedua text ini ada di peredaran. Seorang biarawan mungkin sudah
menghafal banyak ayat dari versi kuno di sekolah, kemudian dalam
menulis salinan dari Vulgate, secara setengah sadar memasukkan ayat kuno
yang begitu familiar baginya. Beberapa dari pembuat transkrip tidak
berlatih secara kritis, dan akan memasukkan naskah dari manuskrip lain,
ayat ayat yang paralel, dan naskah dari liturgi.
Penemuan pencetakan
hanya memperbesar masalah ini pada suatu waktu, tapi perlahan-lahan
pelajar bisa mencetak teks yang mendekati dengan teks yang dibuat St.
Yerome. Sementara Vulgate menjadi versi resmi di Gereja Barat, hal ini
tidak mencegah terjemahan lain dibuat. Versi Koptik muncul abad ke 2,
Ulfilas, uskup Arya, membuat terjemahan Gothic pada abad ke 4 dan ada
banyak terjemahan dalam bahasa Siria, Armenia, Georgia, Arab, dan
Slavonic pada awal-awal abad.
Penemuan dan pengembangan perkembangan
pencetakan oleh Gutenberg pada abad 15 membuat revolusi dan modernisasi
duni dibanding penemuan lain. Sebelumnya, semua manuskrip dan buku-buku
harus disalin dengan tangan dan hanya orang yang sangat kaya yang bisa
memilikinya. Seketika itu pekerjaan membosankan dari penyalin
profesional berakhir. Tidak hanya itu, hal ini juga menghilangkan banyak
kesalahan manusia waktu dalam penyalinan naskah.
Tahun 1450 Gutenberg mengembangkan seni pencetakan begitu baik sehingga siap untuk mencetak buku pertamanya, buku pertama yang dicetak adalah Alkitab, dari terjemahan Latin Vulgate. Sekitar dua tahun dibutuhkan untuk pencetakan dan penyatuan Alkitab, dan selesai tahun 1452, Lebih dari 200 kopi dicetak pada edisi pertama ini.
Dengan penemuan teknik pencetakan, Alkitab diterbitkan edisi demi edisi, 124 pada 50 tahun pertama, semuanya disponsori oleh Gereja Katolik. Pada waktu Perjanjian Baru versi Luther muncul tahun 1522 ada 14 edisi lengkap di Jerman. Paralel pada waktu itu adalah munculnya 2 terjemahan bahasa Italia, 10 Perancis, 2 Bohemia, satu Flemish dan satu Rusia.
Terjemahan Inggris terlengkap dari Alkitab muncul relatif terlambat,
mungkin sekitar Abad 14. Betapapun Rakyat Inggris bukan berarti tanpa
Alkitab pada tahun-tahun awalnya, karena Alkitab dalam bahasa Latin
Vulgate tersebar luas dan dalam penggunaan sehari-hari. Selain itu,
tafsir, terjemahan dan komentar dari bermacam-macam cerita Alkitab
dikenal luas melalui tukang cerita /pemusik pada jaman itu.
Banyak
dari sejarah awal dari Alkitab di Inggris tetap merupakan misteri.
Tradisi menyatakan bahwa Aidan, Uskup Landisfame, meninggal th 651,
meminta kepada pengikutnya untuk membaca Salinan dengan mulut mereka
sendiri. Aldhelm, Uskup Sherborne sampai kematiannya tahun 709,
dikatakan telah menterjemahkan Mazmur ke bahasa Saxon. Antara tahun 721
dan 901 beberapa penulis, termasuk Venerable Bede, Eadfrith, Alkuin dan
Raja Alfred, dipercaya telah menterjemahkan bagian-bagian atau
keseluruhan dari cerita Alkitab ke bahasa Inggris Kuno. Pada abad 10,
terjemahan dari tujuh buku pertama Alkitab dan Buku Kerja dibuat oleh
Aelfric, Uskup Agung Canterbury dari tahun 994 sampai 1005, ada di
peredaran.
Antara waktu kematian Aelfric, karya yang terkenal dari
Wyclif tahun 1380, terjemahan lain dilaporkan pernah ada. Betapapun, ini
adalah waktu transisi terbesar dalam bahasa Inggris, dan secara praktis
tak satupun tetap tersisa dari tulisan-tulisan ini. Setidaknya sampai
abad 15 dimana Inggris yang kita kenal sekarang sebagai bahasa yang
pasti.
Versi Inggris berikutnya yang penting adalah yang disebut terjemahan Wyclif, dimana ada lebih dari 150 manuskrip. Ini diambil secara tak langsung dari Vulgate, Banyak keragu-raguan diajukan akhir-akhir ini pada teori bahwa Wyclif bertanggung jawab atas pre-Reformasi Alkitab ini pada tahun-tahun terakhir, karena terjemahan ini bernada Katolik dan mendikte dan karena sebagian besar dari versi manuskrip ini ditemukan menjadi milik keluarga Katolik.
Terjemahan Inggris pertama dan terlengkap versi Katolik muncul lebih lambat, pada peralihan abad 16. Ini dikenal sebagai versi Douay-Rheims. Merupakan terjemahan dari Latin Vulgate dan diproduksi di Perancis oleh pelajar Inggris yang lari dari pembantaian umat Katolik di Inggris. Perjanjian Baru diterbitkan di Rheims tahun 1582 dan Perjanjian Lama di Douay tahun 1610.
Bersambung…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar